Thursday, March 29, 2007

Ide 2005..

Sebuah keberanian dari mahasiswa Desain Produk ITB

Kenapa dibilang sebuah keberanian? Karena dengan berani, panitia mengklaim bahwa ini adalah pameran desain produk terbesar di Indonesia. Mungkin memang selama ini belum ada yang membuat acara bertema desain produk yang merupakan suatu rangkaian dari banyak subacara. Jika dilihat dari isinya, ide 2005 yang diadakan pada hari Kamis sampai Minggu dari tanggal 1-4 Desember 2005 lalu ini memang banyak kegiatannya.

Pertama, ada seminar mengenai taktik pemasaran melalui desain produk di Indonesia yang dibahas oleh para pakar pemasaran, ahli ekonomi, serta desainer produk. Yang kedua adalah workshop dan lomba rendering (mengarsir) mobil yang bertujuan untuk menggali minat terhadap aplikasi desain produk dalam bentuk nyata. Workshop ini materinya diberikan langsung oleh desainer motor dari Kanzen sebagai salah satu sponsornya. Pemenang pertama lomba rendering ini adalah mahasiswa arsitektur ITB angkatan 2003. Acara ketiga adalah lomba membuat mug keramik dari tanah liat bagi anak-anak umur 7-12 tahun. Tujuan dari lomba ini adalah mengenalkan dan menumbuhkan minat anak terhadap suatu desain. Dalam pelaksanaannya, lomba ini didampingi langsung oleh mahasiswa Seni Rupa ITB. Acara keempat yang paling penting adalah pamerannya itu sendiri. Pameran ini terdiri dari perusahaan yang bergerak di bidang desain produk seperti Tegep Boots (berbagai bentuk dan motif sepatu boots), Toimoi (baca: toamoa, red.) dengan desain inovatif seperti rambu lalu lintas yang dituangkan dalam bidang karpet, bantal, kursi, dan meja. Lalu ada Accupuncto dengan berbagai desain kursi yang pewe banget, berasal dari karet, dan masih banyak lagi...

Tentunya ada juga yang berasal dari mahasiswa desain produk berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti Universitas Trisakti, Universitas Pelita Harapan, ITS Surabaya, STISI Bandung, dan ITB sendiri. Sebagai tuan rumah, jurusan desain produk ITB memamerkan beberapa tugas akhir mahasiswa dengan maketnya, seperti desain truk pengolah sampah perkotaan, mainan anak yang ramah lingkungan, desain bermacam kapak dan pisau belati, dan yang paling mengejutkan adalah desain tank tempur yang sudah digunakan oleh TNI AD dan dibawa langsung di parkiran depan Gedung Sabuga. Dari UPH ada desain tempat pencuci piring yang kecil dan praktis bagi para PKL, dari STISI ada desain aromaterapi untuk menghilangkan nyeri haid, dari ITS ada replika desain mesin penjual koran dengan menggunakan SMS. Caranya dengan berdiri di depan alat tersebut dan kirim SMS ke nomor yang tertera, maka ketika SMS terkirim dan ada laporan pembelian, koran tersebut langsung keluar. Dari Trisakti banyak desain yang sangat menarik. Diantaranya ada wahana hiburan untuk theme park (seperti Dufan) yang berbentuk perjalanan di dalam bola yang melewati terowongan dengan bantuan energi magnet. Lalu ada desain SPBU terapung (aplikasi bentuk kapal) yang sudah dibeli idenya oleh Pertamina. Kapal ini berbentuk seperti halnya SPBU darat (termasuk mushala, toilet, dan mini market, ditambah ruang kemudi) dengan terminal yang berada di pinggir agar mudah dijangkau kapal, semua bahan dilapisi oleh zat yang tahan korosi garam, dan bertujuan untuk melayani kebutuhan kapal yang kekurangan bahan bakar di tengah laut, serta banyak aplikasi desain produk lainnya terhadap sarana pengangkutan perkotaan.

Ternyata setelah diperhatikan dan dipelajari, bidang desain ini sangat erat dengan dunia perencanaan yang kita geluti karena berhubungan dengan model nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai konsumen. Banyak desain-desain yang belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh kita tetapi hal tersebut dapat direalisasikan apabila didukung oleh bidang ilmu rekayasa lain seperti mesin, fisika, dan kimia. Karena desain adalah bagian dari kenyamanan pengguna. Karena desain adalah suatu daya tarik bagi sebuah produk. Karena desain ada di sekitar kita...Maju terus dunia desain produk Indonesia!! (@Le dong..!!)

No comments: